Filed under cerpen

KAMAR

KAMAR

  KAMAR Nilna R. Isna Ia masuk ke kamar anak gadisnya. Kamar bercat warna-warni itu tertata rapi. Tempat tidur berada di sisi kanan dari tempatnya berdiri dan jendela berada di sisi kiri. Ada satu bantal dan satu guling di atas tempat tidur itu. Alas tempat tidur itu berwarna merah muda selaras dengan bantal dan gulingnya. … Continue reading

BANDA

BANDA

BANDA Nilna R. Isna Dapur rumah Tuti menghadap ke banda. Pada dinding dapur itu ada lubang sebesar kepalan yang setinggi dengan mata. Dengan demikian, ia bisa sambil berdiri mengintip ke banda. Lama Tuti mengintip lewat lubang itu. Lama pula ia memandang ke banda. *** Dahulu banda itu berair jernih. Banda adalah sebutan orang Padang untuk … Continue reading

Selamat Pagi, Nayella !

Pagi ini, mentari bersinar seperti biasanya begitupun angin, daun, langit, dan hidupku. Aku terlahir sebagai anak kaku, pendiam, dan serba teratur. Bagiku, kalimat orangtua adalah cambuk kehidupanku. Sekali saja aku tidak mengikuti perintah mereka, berkali-kali aku menerima pesakitannya. Terkadang aku muak dengan diriku sendiri. Aku bosan dengan diriku yang terlahir sedemikian rapi. Sarapan pagi, tidur … Continue reading

Ci Mancik

Ci Mancik Nilna R. Isna Kita berlarian menuju pohon ceri . Berkejaran berganti-gantian. Kadang-kadang kau yang jaga, aku sembunyi. Kadang-kadang aku yang jaga, kau sembunyi. Kadang-kadang kita sembunyi bersama, tidak ada yang menjaga. Atau boleh jadi, kita yang jaga bersama-sama, tidak ada yang sembunyi. “Ciek… Duo… Tigo…,” begitu aku berhitung jika sedang jaga. “Satu… Dua… … Continue reading

PLAT MOTOR PAK HAJI GURU

terbit di Padang Ekspres, 14 Desember 2008 Cerpen Nilna R. Isna Pak Haji Guru sungguh benci dengan guyonan lokal yang sedang ngetrend di kompleknya. Guyonan itu tak lain datang dari Udin yang baru pulang merantau dari kota. Udin menebarkan virus ‘kota’nya kepada pemuda-pemuda sebayanya. Tak ayal, hampir semua muda-mudi kampung mengikut gaya trendy Udin. Membuat … Continue reading

Kue Bika Ambon

Cerpen Anak Nilna R. Isna, terbit di halaman Ceria P’Mails Siang ini Dola belajar masak bersama mama. Dola sudah berjanji pada mama akan membuat kue bika ambon. Semua bahan-bahan sudah dipersiapkan di dapur. Ada tepung sagu, gula pasir, mentega, santan dan telur. Alat-alatnya juga sudah ada. Ada oven untuk memasak, loyang untuk meletakkan adonan, dan … Continue reading

Nyawaku Suara

Cerpen Nilna R. Isna terbit di Harian Haluan Minggu Nyawaku Suara Nilna R. Isna Anak-anakku bertengkar hebat dengan anak-anaknya di dalam rumahku, di luar rumahku, dan di sebelahku. “Alia, sudah kukatakan padamu, jangan pulang lewat senja. Kamu ini wanita. Sekali lagi kamu pulang lewat senja, kutampar kau!” Itu anak tertuaku. Di luar rumah, ia melayangkan … Continue reading

Selamat Pagi, Nayella !

oleh : Nilna R. Isna Pagi ini, mentari bersinar seperti biasanya begitupun angin, daun, langit, dan hidupku. Aku terlahir sebagai anak kaku, pendiam, dan serba teratur. Bagiku, kalimat orangtua adalah cambuk kehidupanku. Sekali saja aku tidak mengikuti perintah mereka, berkali-kali aku menerima pesakitannya. Terkadang aku muak dengan diriku sendiri. Aku bosan dengan diriku yang terlahir … Continue reading

Malas

Saya tidak tahu, kenapa malas senang sekali dekat-dekat dengan saya. Ingin saya usir malas itu, saya depak ke luar kamar, dan saya bisa hidup tentram. Tapi, sama saja. Sekalipun malas sudah saya tendang jauh-jauh, malas kembali datang. Kali ini bukan malas yang ingin dekat dengan saya tapi saya yang memanggil malas. “Nay, tolong Ibu menanak … Continue reading