dan kehilangan-kehilangan yang baik

Aku sedang tidak baik-baik saja, sayangku. Maafkan aku karena belum juga bisa merelakanmu. Aku berjanji ini tidak akan berjalan selamanya. Aku berjanji akan terus berusaha melepaskan kita. Hingga tidak harus lagi ada penantian panjang akan sebuah kedatangan yang tidak mungkin lagi ada. Aku selalu berusaha mengingatmu sebaik yang kumampu. Seperti yang pernah kita janjikan dulu. … Continue reading

Frontliner feat Nikah Sudah (Harus) Dekat

Halo, sudah lama tidak menulis di blog. Sekalinya menulis malam-malam. Malam-malam yang diomongin malah BPJS. Kayaknya nggak banget deh. Hehe. Tetapi sebagaimana Pak Kacab di kantor pernah berkata, “Memang BPJS sedang seksi untuk diperbincangkan.” Maka tak ada salahnya, kalau di blog ini, saya pun cuap-cuapnya masalah BPJS Kesehatan yang konon kabarnya penuh masalah. Ah, yang … Continue reading

Komtemplasi 21.00

21.00 WIB, aku mematikan komputer kantor. Cukup untuk hari ini. Setumpuk berkas selesai dikerjakan untuk diteruskan ke bidang lain. Meski tingginya tumpukan berkas yang telah selesai belum bisa mengalahkan tingginya tumpukan berkas yang akan diselesaikan. Pekerjaan yang tak habis-habisnya. Belum selesai setumpuk, datang lagi tumpukan lain. Belum selesai satu jenis pekerjaan dari tumpukan yang sudah … Continue reading

Seperti Orang Ketinggalan Pesawat

#LastCall6 “Awaaaas……!,” saya lupa siapa yang teriak diantara kami. Mobil yang kami tumpangi baru saja menabrak sesuatu. Seekor hewan? Mungkin. Sebuah benda? Mungkin juga. “Astaghfirullah, Ya Allah tadi itu apa?” tanyaku, takut. Rina mengucapkan sesuatu yang tak jelas dalam pendengaranku, mungkin ekspresi gusar dan takut yang sama. “Sudah, jangan dibahas,” begitu kata teman kami dari … Continue reading

Beneran Last Call

#LastCall5 Saya terbangun. Pukul 02.00 dini hari. Dengan tergesa saya membangunkan Frieska dan Rina. Sudah saatnya berangkat, tapi ini telat. Saya buru-buru keluar dari kamar kilat berdinding meja pimpong di sekret UNHAS. Alif dan Rofi masih tertidur pulas. Repotnya, teman-teman UNHAS juga tengah tertidur lelah. Perjalanan beberapa jam sebelumnya menembus gerimis Makassar demi mengantarkan kami … Continue reading

Sekretariat dan Kamar Kilat

#LastCall4 Baru kali ini kutemukan kawan Makassar yang ramah dan lembut. Mungkin ini akibat pertemuan di forum-forum yang terbiasa mendengarkan mereka bersuara lantang. Dia lah Daeng yang menawarkan kami RentCar, pelayanan yang luar biasa kepada calon penumpang, sopan dan ah saya terkesan. Bisa saya bilang bahkan jauh lebih baik service disini daripada di Padang. Kami … Continue reading

Menunggu

#Lastcall3 Kami sampai di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar. Ini untuk keempat kalinya saya menapaki Bandara terfavorit saya sepanjang perjalanan nusantara. Kami turun melalui pintu yang berbeda. Saya, Rina, dan Rofi duduk di bagian depan sehingga keluar dari pintu depan. Alif dan Frieska duduk di bagian belakang sehingga keluar dari pintu belakang. Ketika berada di … Continue reading

Sholat Shubuh di Langit Padang

#LastCall1   Sebelum shubuh, jam 03.00 WIB, semua sudah siap. Satu travel bag, satu ransel, satu tentengan berisi kertas-kertas LPJ ISMKMI. Alif menelpon mengabarkan mobil yang akan mengantarkan kami ke bandara masih belum tiba. Artinya terancam telat. Saya menghubungi Frieska. Dalam pagi yang membutuhkan keputusan cepat itu, saya beralih rencana keberangkatan dari nebeng Alif menjadi … Continue reading

Asmara Nusantara

Asmara Nusantara

Waktu itu kamu pakai baju merah Yang ku tahu aku pakai baju putih Kita bergandengan menyusuri kota Dan cinta kita seperti indonesia Walau kini kau ada di wakatobi Yang jelas-jelas aku di raja ampat Luasnya lautan memisahkan kita Oh indahnya bercinta di nusantara Kita sepakat bila rasa yang sesungguhnya Tak mudah didapat Perlu ada pengorbanan, … Continue reading

LELAKI PEMUISI

LELAKI PEMUISI

Lelaki Pemuisi Nilna R. Isna   Siapa lelaki itu? Pertanyaan ini yang selalu membebani kepala Lindi. Ada hawa misteri pada sosok yang dipertanyakannya. Lelaki itu aneh dan entah. Setiap pagi, sebelum pagi benar-benar meracau, laki-laki misterius ini terlebih dahulu mengacau telinga dan kepala Lindi. “Sepi di luar. Sepi menekan-mendesak. Lurus kaku pepohonan. Tak bergerak Sampai … Continue reading

KAMAR

KAMAR

  KAMAR Nilna R. Isna Ia masuk ke kamar anak gadisnya. Kamar bercat warna-warni itu tertata rapi. Tempat tidur berada di sisi kanan dari tempatnya berdiri dan jendela berada di sisi kiri. Ada satu bantal dan satu guling di atas tempat tidur itu. Alas tempat tidur itu berwarna merah muda selaras dengan bantal dan gulingnya. … Continue reading

Run for TB || 24 Maret 2013

Run for TB || 24 Maret 2013

Akhir tahun lalu, saya ditugasi salah satu dosen untuk mengambil data penelitian di rumah sakit khusus TB Paru, di sini disebutnya BP4 (Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru). Adapun judulnya tentang kepatuhan berobat pasien TB. Dari 7 hari penelitian saya berganti-ganti pasangan (kadang tak punya pasangan) untuk sampai ke BP4. BP4 terletak di luar kota Padang, tepatnya … Continue reading

BANDA

BANDA

BANDA Nilna R. Isna Dapur rumah Tuti menghadap ke banda. Pada dinding dapur itu ada lubang sebesar kepalan yang setinggi dengan mata. Dengan demikian, ia bisa sambil berdiri mengintip ke banda. Lama Tuti mengintip lewat lubang itu. Lama pula ia memandang ke banda. *** Dahulu banda itu berair jernih. Banda adalah sebutan orang Padang untuk … Continue reading

Titik Koma

Titik Koma

Basic forum sidang saya adalah Konferensi Tingkat Tinggi Unit Kegiatan Mahasiswa Jurnalistik Broca Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Sebelumnya sempat terlibat dalam kepanitiaan Munas Mukernas Badan Pers Nasional Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia. Hasilnya, hal detail yang harus diperhatikan dalam setiap draft sidang adalah persoalan redaksi, EYD, titik koma, dan lain sebagainya. Suasana sidang penuh perdebatan … Continue reading