Flu Babi di Indonesia

Mexico Swine FluPADA April 2009, Departemen Pertanian memastikan seluruh ternak babi di Indonesia belum terjangkit virus H1N1. Tingkat kematian akibat flu babi hanya satu sampai empat persen tapi potensi dan tingkat kecepatan penularannya jauh melebihi angka tersebut. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk lebih waspada. Apalagi hingga kini belum ada vaksin sehingga isolasi terhadap babi yang terjangkit harus dilakukan. Pemerintah Indonesia telah melarang impor ternak babi, daging babi, dan juga produk olahan babi yang dimasa
Menurut Kepala Laboratorium Flu Unggas Universitas Airlangga CA Nidom, flu babi sebenarnya sudah lazim. Penyakit dengan virus H1N1 di Indonesia sudah ada sejak dulu. Subtipe di Indonesia atau H1N1 klasik tidak berbahaya. H1N1 tipe Meksiko yang dikenal sebagai flu babi sekarang inilah yang berbahaya.
Sebagai tindak pencegahan masuknya flu babi atau flu meksiko ke Indonesia, Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, memasang pendeteksi panas tubuh guna mencegah masuknya virus flu babi. Alat pendeteksi dan cairan disinfektan dipasang di pintu kedatangan. Detektor akan berbunyi jika panas tubuh orang yang melintas di atas 38,5 derajat Celcius. Orang itu pun langsung dibawa ke klinik yang disiapkan di bandara.
Sejauh ini wabah flu babi yang membawa virus H1N1 belum masuk wilayah Indonesia. Dari hasil penelitian, virus ini sebenarnya masih lebih ringan dari virus H5N1 atau virus flu burung. Namun pemerintah tetap akan melakukan langkah pencegahan yang tidak jauh berbeda dengan flu burung. Selain itu, pemerintah juga akan segera berkoordinasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).  (Berbagai sumber/Nilna Rahmi Isna)

terbit di Tabloid P’Mails edisi 187

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.