Siswa Sudah Banyak Persiapan Menyambut Sekolah Baru

emelda-annisa-tor.jpgrozsa-rezky-febrian-tor.jpgLembaran awal menjejaki gedung baru dengan seragam, tas, dan sepatu baru seakan menjadi hari yang paling mendebarkan. Momen-momen menjelang hari pertama itu tentu diwarnai dengan semangat yang menggebu-gebu dari para siswa baru. Pasalnya, mereka akan memasuki kelas baru, berkenalan dengan teman-teman baru, dan juga bertemu dengan guru baru. Suasana dan pengalaman yang serba baru ini pun menggelitik kita untuk tahu bagaimana perasaan dan persiapan mereka menuju awal jenjang sekolah yang baru dimulai seminggu yang lalu ini.
Emelda Annisa, siswi baru di SMAN 4 Padang; Rio, siswa baru di SMPN 23 Padang; Meilina Wulanda, siswi baru di SMPN 5 Padang ; dan Bayu Asmad, siswa baru di SMAN 6 Padang adalah sederet nama yang mengaku merasa senang memasuki sekolah yang baru. “Di sekolah baru, saya dapat teman-teman baru, guru-guru baru, dan suasana baru,” cuap Emelda Annisa yang akrab disapa Ica ini. Senada dengan Ica, Rio di SMPN 23 juga dilanda perasaan bahagia ketika memasuki sekolah baru karena bisa bertemu dengan teman-teman yang berasal dari SD yang berbeda-beda. Suka cita menyambut sekolah baru ini tidak saja disebabkan oleh suasana yang serba baru tapi juga karena bisa memasuki sekolah favorit yang diidam-idamkan selama ini. “Pastinya saya senang memasuki sekolah baru, terlebih saya masuk ke sekolah yang saya idam-idamkan,” tutur Firdaus yang baru saja duduk di kelas baru di SMAN 10 Padang. Bayu Asmad juga menganguk senang memasuki sekolah baru sekaligus bersyukur karena bisa sekolah di SMA negeri.
Berada pada situasi yang berbeda tentu memacu gejolak dari masing-masing pribadi. Untuk hal ini, diperlukan semacam persiapan-persiapan untuk bisa mengahadapi sekaligus berinteraksi positif dengan lingkungan baru tersebut. Pada umumnya, para siswa baru merasa cemas, grogi, nggak pede, dan khawatir, disamping merasa senang karena memasuki sekolah baru. Bayang-bayang tentang Masa Orientasi Siswa yang sedikit menakutkan dan kecanggungan untuk berkenalan biasanya mengusik hati para siswa baru. Namun untuk tahun ini, kecemasan dan kekhawatiran itu sedikit berkurang. Para siswa baru tahun ini tampak lebih berani menghadapi suasana dengan mempersiapkan diri mereka menyongsong suasana serba baru di sekolah yang baru. Meilina misalnya, anak kedua dari tiga bersaudara ini sudah jauh-jauh hari mencari informasi tentang sekolah barunya. “Saya sudah mencari informasi tentang SMPN 5 Padang tapi belum semuanya. Masih 75%,” ucapnya. Begitu juga dengan Firdaus, “Saya lebih memusatkan pada informasi tentang prestasi dan fasilitas-fasilitas yang ada di sekolah tersebut.” Firdaus yang merupakan alumni SMPN 4 Padang ini memang tidak mencari informasi hingga ke guru-guru atau ke kakak kelasnya karena bagi Firdaus sebuah sekolah sudah tercermin dari prestasi-prestasi yang telah diukir oleh sekolah tersebut. Rozsa Rezky Febrian lebih mudah lagi mencari informasi tentang sekolah barunya. Alumni SMPN 1 Padang yang diterima di SMAN 1 Padang ini sudah banyak mengetahui informasi tentang sekolah barunya tersebut. Rozsa memiliki kakak yang juga sekolah di SMAN 1 Padang dan jarak antara sekolah lama dengan sekolah barunya hanya terpaut beberapa meter. Sehingga, ia dapat dengan mudah mencari informasi tentang sekolah barunya itu.
Persiapan-persiapan matang baik fisik maupun mental juga telah dipersiapkan oleh wajah-wajah baru di sekolah baru ini. “Ya, biasalah. Seperti murid baru lainnya, saya telah mempersiapkan sepatu baru, tas baru, seragam baru, dan lain-lain. Kalau secara mental sih, cuma menyiapkan diri untuk dihukum kakak-kakak kelas,” selorohnya dengan mimik serius.
Selain teman-teman baru, persaingan baru juga mewarnai diri dari para siswa baru. Menaiki jenjang pendidikan dan berada dalam satu kelas dengan tingkat prestasi yang berbeda-beda, setidaknya juga menjadi perhatian para siswa baru. Mungkin terbesit rasa takut karena tidak bisa berprestasi seperti dulu lagi. Meilina mengatakan bahwa ia dihinggapi rasa takut bersaing. Akan tetapi, hal itu diantisipasinya dengan mulai giat belajar dari sekarang. “Saya selalu berusaha agar bisa menjadi yang terbaik,” ucapnya. Firdaus juga sedikit was-was kalau saja nanti ia tidak mampu unggul bersaing dengan teman-teman. Lebih-lebih, sekolah yang ia masuki tergolong unggul di kota Padang.
Pencarian informasi tentang sekolah juga meliputi ekstrakulikuler yang ada di sekolah tersebut. Beda dengan Meilina dan Firdaus, Rozsa malah menyanggupi bahwa ia sudah siap untuk bersaing dalam hal akademik. “Insya Allah, saya sudah siap menghadapi tantangan persaingan dalam belajar. Saya akan berusaha sejak dini menggali potensi,” ucapnya dengan nada optimis.
Beragam bentuk organisasi pun bermunculan di sekolah untuk mengembangkan apresiasi siswa. Organisasi yang terangkum dalam ekstrakulikuler ini juga menjadi “jajanan laku” siswa-siswi baru. Bayu Asmad yang dulunya bersekolah di SMP Kartika 1-6, kini ingin terlibat aktif di kegiatan ekstrakulikuler yang ada di SMAN 6 Padang, sekolahnya kini. Firdaus, cowok yang dulunya menjabat perangkat OSIS di SMPN 4 Padang, juga ingin kembali terlibat dalam organisasi sejenis di sekolahnya yang baru. Rozsa juga sudah memiliki persiapan untuk bergabung ke dalam suatu organisasi dengan mencari tahu informasi tentang organisasi tersebut. (Dirangkum oleh Nilna Rahmi Isna, atas laporan Rahmadanil, Suci Amelia Harlen/SMAN 1 Padang, Fresti Aldi/SMAN 6 Padang, dan Yosefintia Shinta/SMA Don Bosco Padang)

Laporan Utama Tabloid Pmails Edisi 96

7 thoughts on “Siswa Sudah Banyak Persiapan Menyambut Sekolah Baru

Leave a reply to tetep denni Surabaya Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.