Merawat Taman Nggak Mesti Nunggu GORO

Kehadiran taman di lingkungan sekolah merupakan kebutuhan tersendiri dalam menunjang proses belajar mengajar. Nuansa hijau yang konon dapat meningkatkan konsentrasi belajar, juga menjadi alasan betapa pentingnya kehadiran sebuah taman di sekolah. Selain itu, ancaman krisis lingkungan global, menipisnya lapisan ozon, serta semakin maraknya polusi udara, memaksa kita, para generasi muda, untuk berpikir kreatif dalam mencapai titik keseimbangan lingkungan hidup. Namun, adakah para pelajar yang menyadari hal ini? Apakah taman di sekolah mereka hanya untuk dilihat dan dipandang-pandang saja tanpa adanya gerakan dari tangan pelajar itu sendiri?. Pmails edisi kali ini akan menguak bagaimanakah peran serta pelajar dan warga sekolah lainnya terhadap kelangsungan dan keindahan taman di sekolah mereka.


Bapak Deswandi S.Sn, selaku guru SMKN 4 Padang, mengatakan bahwa taman sangat berperan penting dalam menunjang pendidikan. “Untuk memperindah lingkungan sekolah supaya siswa lebih nyaman dalam belajar,” ungkap bapak yang sekolahnya pernah mendapat prediket sekolah terbersih ini. Menurutnya, taman sekolah dapat juga sebagai tempat rekreasi bagi para siswa. Sama halnya dengan Pak Deswandi, Ibu Suswenti Indra, S.Pd berujar, “Dengan adanya taman sekolah, siswa menjadi betah berada di lingkungan sekolah.” Guru Geografi SMA PGRI 1 Padang ini juga mengutarakan bahwa udara di lingkungan sekolah akan semakin nyaman apabila dilengkapi dengan taman sekolah. Apalagi, suasana yang ditimbulkan bisa mendorong semangat belajar serta menghilangkan kejenuhan.
Hampir setiap sekolah di Sumatera Barat, khususnya Kota Padang, memiliki taman hijau di area belajar mengajarnya. Seperti Angga Mamora Pulungan dari SMA PGRI 1 Padang. Ia berpendapat bahwa kondisi taman yang ada di SMA PGRI 1 Padang sangat bagus serta terawat dengan baik. Begitu juga dengan Rahmat Reza Masri. Siswa kelas XII IPA 2, SMAN 2 Padang ini cukup menikmati lingkungan sekolahnya yang serba hijau. “Kondisi taman di sekolah ini cukup baik, pohon lindung dan taman bunga nya terawat,” ungkap Reza. Bagi Reza taman sekolah tersebut dapat membantunya dalam menciptakan suasana belajar yang nyaman, juga menambah kadar oksigen di bumi. Thyka Yolanda berkata hal yang serupa. Baginya taman sekolah merupakan suatu bentuk penghijauan meskipun dalam area yang terbatas. Egi Chatra di SMAN 2 Padang juga berpendapat demikian. “Taman dapat memberikan kesejukan. Karena taman di sekolah aku terawat baik, aku dapat menikmati kesejukan itu,” ungkap cewek imut ini.
Taman memang memberikan kesejukan dan kedamaian bagi orang yang melihatnya. “Taman dapat memperindah lingkungan,” begitu kata para pelajar. Tapi, adakah peran pelajar dalam mengurus dan merawat taman di sekolah mereka?. Rendi Rivaldo, siswa SMKN 4 Padang ini menyadari kurangnya penataan dan perawatan taman sekolah dari siswa. Malahan, para siswa banyak yang “jahil” terhadap tanaman di lingkungan sekolah mereka. Egi Chatra tak jauh berbeda. Siswi SMAN 2 Padang ini melihat kurangnya peran pelajar dalam mengurus taman sekolah. “Seharusnya memang ada tanggungjawab pelajar. Tapi kebanyakan siswa melupakan hal itu. Malah membuatnya menjadi rusak,” ujar kelahiran Bandar Lampung, 4 Juni 1991 ini. SMAN 10 Padang lain lagi, di sekolah ini sudah diatur jatah merawat taman untuk setiap kelas. “Tapi, para pelajar akan bergerak tergantung kapan guru nyuruh,” tutur Hazrina Adelia. Siswi SMAN 10 Padang ini pun mengatakan bahwa taman di sekolahnya saat ini rindang di bagian luar, tapi gersang di bagian dalam.
Taman sekolah selayaknya juga menjadi perhatian serius dari para siswa. Selama ini, taman hanya dijadikan objek pandangan mata. Cukup dilihat saja. Gerakan sekolah berwawasan lingkungan sepertinya memang sudah “terlupakan”. Hazrina mengkampanyekan bahwa merawat lingkungan adalah kesadaran pribadi. “Jadi, nggak mesti nunggu goro dulu baru bergerak,” cuapnya. Septya Rozhalia Nabila yang merupakan siswi SMA Adabiah juga berkata demikian. “Kayaknya udah nggak ada lagi yang peduli sama taman, kecuali Ajo,” tutur kelahiran 25 September 1990 ini. Ajo yang dimaksud adalah penjaga sekolah SMA Adabiah Padang. Rendi Rivaldo ikut menambahkan, ” Hendaknya taman tersebut ditata dan dirawat lebih bagus lagi. Dan tanggungjawab itu ada pada tangan kita bersama.”
Lebih dari itu, Egi Chatra berharap agar semua warga sekolah sadar merawat tanaman di lingkungan sekolahnya. “Kita harus sadar bahwa taman-taman itu sangat dibutuhkan. Jangan merusaknya, tapi merawatnya. Lagian itu semua kan buat kita. Untungnya kan buat kita semua,” harap Egi panjang lebar. (Dirangkum oleh: Nilna Rahmi Isna/SMAN 2 Padang, atas laporan: Arif Budiman/SMKN 4 Padang, Pratiwi Agustin/SMA PGRI 1 Padang)

Laporan Utama Tabloid Pmails, edisi 65

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.